Lompat ke isi utama

Berita

Abdullah : 53% Bonus Demografi Tahun 2024, Bawaslu harus maksimalkan Pendidikan Politik

Abdullah : 53% Bonus Demografi Tahun 2024, Bawaslu harus maksimalkan Pendidikan Politik

BANDUNG – Pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serentak sudah ditetapkan oleh Pemerintah bersama Lembaga Legislatif akan diselenggarakan pada tahun 2024. Untuk pertama kalinya Indonesia menyelenggarakan Pemilu dan Pilkada dalam tahun yang bersamaan.

Hajat yang besar ini tentu menjadi pemantik bagi jajaran Bawaslu untuk memaksimal persiapan dan kematangan kinerja demi mensukseskan pesta demokrasi nasional dan daerah 2024 mendatang.

Upaya tersebut diwujudkan oleh Bawaslu Kota Bandung dengan menggagas program diskusi daring secara rutin yang diberi nama E-Volutions Class. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat khususnya kaum milenial, terlebih lagi bonus demografi Indonesia tahun 2024 sebanyak 53%. Jumlah ini merupakan jumlah besar yang harus diberdayakan dan diberikan pengarahan, agar turut berpartisipasi dalam pesta demokrasi.

Edisi pertama kali ini menghadirkan Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Barat, Abdullah Dahlan selaku Keynote Speech dalam kegiatan E-Volutions Class ini. Dengan program ini, diharapkan Bawaslu Kota Bandung dapat menjalankan amanah Undang-Undang untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat serta meningkatkan partisipasi masyarakat untuk terjun langsung mengawasi tahapan pelaksanaan Pemilu dan Pilkada mendatang.

Menurut Abdullah ini merupakan langkah yang sangat cerdas yang dilakukan oleh Bawaslu Kota Bandung dalam memaksimalkan kinerja sebagai lembaga pengawas pemilu yang terperaya. Pasalnya kegiatan ini sangat inovatif untuk menggaet kaum milenial yang ada di Kota Bandung untuk berpatisipasi aktif dalam perhelatan pesta demokrasi dan tidak apatis terhadap masa depan bangsa.

“Saya sangat apresiasi langkah Bawaslu Bandung dalam menggagas kegiatan ini. Ini baik dalam proyek kita mendatang dalam pelaksanaan pemilu dan pilkada 2024. Sehingga jeda waktu ini sangat penting bagi Bawaslu untuk terus mengembangkan dan bersinergi dalam isu-isu kepemiluan”, ungkap Abdullah dalam pemaparannya.

“Program ini menarik, yaitu mengangkat posisi kaum muda di pemilu dan pilkada, berdasarkan hasil survey posisi kaum muda ini sangat menentukan. 53% bonus demografi pemilih muda pada saat pemilu 2024 nanti”, pungkasnya.

Perlu diketahui bahwa mayoritas pemilih pada Pemilu dan Pilkada 2024 ini adalah Kaum milenial atau yang biasa disebut dengan Gen Z. Hal ini menjadi penting untuk dimaksimalkan agar kaum muda turut ambil bagian dalam perhelatan pesta demokrasi dan diberikan bekal yang maksimal untuk menentukan pilihan.