Lompat ke isi utama

Berita

Evaluasi Pilkada 2020 : Perempuan dan Keterlibatannya dalam Politik Praktis Kabupaten Sukabumi

Evaluasi Pilkada 2020 : Perempuan dan Keterlibatannya dalam Politik Praktis Kabupaten Sukabumi

BANDUNG – Farhatun Fauziyah, Anggota Bawaslu Kota Bandung mengikuti kegiatan Rapat Evaluasi Pilkada Kab. Sukabumi Tahun 2020 yang diselenggarakan di Bungbuay Situgunung Sukabumi, 28 Februari 2021 yang lalu. Giat ini dihadiri oleh Abdullah Dahlan, Lolly Suhenti, dan Wasikin Marzuki selaku pimpinan Bawaslu Provinsi Jawa Barat.

Giat ini dibuka dan dihadiri oleh Pimpinan Bawaslu Republik Indonesia, Ratna Dewi Pitalolo dan Kapolres Sukabumi AKBP Sumarni. Tujuan yang ingin dicapai dalam giat ini salah satunya, sebagai upaya menyampaikan hasil kegiatan Pilkada Kabupaten Sukabumi Tahun 2020, kepada masyarakat Kabupaten Sukabumi, khususnya kelompok perempuan.

Hal menarik yang terlihat dalam giat adalah seluruh peserta yang menjadi sasaran giat merupakan perempuan-perempuan hebat yang ada di Jawa Barat. Penyebab pelaksanaan Evaluasi ini ditujukan kepada perempuan adalah pada saat Pilkada 2020 yang lalu, pemilih perempuan sebanding dengan pemilih laki-laki di Kabupaten Sukabumi.

“Di Kabupaten Sukabumi, pemilh perempuan sebading jumlahnya dengan jumlah pemilih laki-laki dan pemilih perempuan adalah yang paling antusias mengikuti kampanye sampai pada saat pemilihan”, ungkap Kapolres Sukabumi AKBP Sumarni yang juga seorang perempuan hebat.

Abdullah Dahlan selaku Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Barat juga menyampaikan beberapa hal penting terkait partisipasi perempuan dalam pemilihan kepala daerah. Menurutnya, Perempuan dan Pemilihan Kepala Daerah tidak bisa dipisahkan hubungannya dari penyelenggaraan demokrasi di Indonesia, khususnya Kabupaten Sukabumi.

“Perempuan sebagai warga negara harus mampu menentukan keberlangsungan demokrasi diwilayahnya masing-masing”, tambah Abdullah menyampaikan sambutannya dalam giat tersebut.

Pada kesempatan ini juga turut hadir Wahidah Sueib, Anggota Bawaslu RI periode pertama tahun 2008-2012, beliau juga merupakan seorang pegiat dan aktifis perempuan. Mengawali sambutannya, Wahidah Sueib menyampaikan bahwa peran perempuan dalam demokrasi itu merupakan suatu hal baik bagi keberlangsungan dan keterkaitan antara organisasi parpol, masyarakat dan penyelenggara.

“Peran perempuan dalam demokrasi itu sangat baik. Untuk  partai politik, organisasi dan juga untuk penyelenggara pemilu. Afirmasi 30% kuota perempuan dalam penyelenggaraan pemilu, baik dalam partai politik dan juga penyelenggara pemilu, harus mampu kita usulkan dari sekedar memperhatikan, dirubah menjadi menempatkan perempuan”, tegas Wahidah yang juga seorang perempuan hebat.

Giat Evaluasi ini dihadiri oleh berbagai organisasi perempuan diantaranya, GOW (Gabungan Organisasi Wanita), KPPI (Kaukus Perempuan Politik Indonesia), Anggota Legislatif Perempuan dan Srikandi Bawaslu Provinsi Jawa Barat.