Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Kota Bandung Audiensi Penandatangan MoU Dengan FSH UIN Bandung

Bawaslu Kota Bandung Audiensi Penandatangan MoU Dengan FSH UIN Bandung

Anggota Bawaslu Kota Bandung, Farhatun Fauziyah, Fereddy, Mahali dan Wawan Kurniawan bertolak menuju kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada Senin, 20 Desember 2021 waktu setempat.

Agenda ini dilakukan dalam rangka melakukan kerjasama dengan pihak Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Kedatangan Pimpinan Bawaslu Kota Bandung disambut oleh Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Prof. Dr. Fauzan Ali Rasyid serta Wakil Dekan Dr. H. Syahrul Anwar.

Pada pertemuan ini dibahas beberapa point penting sebelum nanti penyusunan dan penyampaian draf kerjasama (Mou) segera ditindaklanjut. Hal-hal yang dibahas terkait program magang mahasiswa yang memiliki minat di ranah ilmu kepemiluan.

“Kita dapat banyak berkolaborasi dalam setiap tahapan bersama mahasiswa magang. Arahannya akan semakin positif bagi kita untuk Bawaslu dan Fakultas juga maupun bagi mahasiswa itu sendiri”, ungkap Farhatun.

Senada dengan Farhatun, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Prof. Dr. Fauzan Ali Rasyid menjelaskan rencana mewajibkan program magang untuk dilaksanakan oleh para mahasiswa. Menurutnya, pihak kampus sangat terbuka dan mendukung program-program berbasis akademik dan pengembangan diri bagi mahasiswa.

“Nanti akan ada kewajiban magang, dari UIN belum dilaksanakan karna belum ada wadahnya, hanya sudah diberikan tugas dan kita pun harus melihat potensi dari mahasiswa. Akhirnya saat ini banyak dari lembaga yang ingin berkerja sama dan mahasiswa banyak yang ingin mengambil magang, akan tetapi harus yang terhubung dengan mata kuliah di kita, jadi ada kaitannya dengan universitas, kita seharusnya membuka kesempatan, berdiskusi dengan beberapa dosen yang lain terkait mahasiswa magang dan lembaga mana saja yang sesuai dengan mata kuliah mahasiswa” Ungkap pria yang akran disapa Kang Fauzan.

Ia juga menambahkan secara khusus akan mengakomodir program magang yang berorientasi pada ilmu kepemiluan. Menurutnya, jati diri sebagai seorang mahasiswa hukum perlu memahami secara mendalam persolan dan regulasi tentang kepemiluan

“Saya rencananya akan memberikan kepada mahasiswa pilihan magang, anak-anak yang minat ke pemilu misalnya, kadang-kadang minta data kalau ada yang membutuhkan. Ini akan mudah mendapatkan data untuk mereka, lalu juga ada dosen yang melakukan pengujian, yang berkaitan dengan praktikum, yang bermanfaat untuk kita karena tadinya saya pengen anak-anak itu belajar. Saya ingin anak-anak hukum memahami mekanisme terkait pemilu”, pungkasnya